DALAM ACARA TEMU BAKOHUMAS DAN KOMUNITAS
SURABAYA, 17 s/d 19 NOPEMBER 2015
· Saresehan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
se-Indonesia dilaksanakan pada hari Selasa,
17 Nopember 2015 bertempat di Dyandra Convention Center Kota Surabaya dimulai
pada pukul 14.00 s/d 18 wib.
· Peserta saresehan adalah Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) Kabupaten/Kota/Provinsi yang sudah terbentuk dari seluruh
Indonesia.
·
Memperhatikan arahan dari narasumber dalam acara
saresehan, dapat ditarik kesimpulan :
1. Bahwa pembangunan masyarakat merupakan tujuan
utama pembangunan nasional yang hakekatnya merupakan pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya secara berkelanjutan menuju masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam konteks ini, KIM tidak semata mata
hanya menjadi objek pembangunan, tetapi sekaligus sebagai subjek pembangunan
dalam mewujudkan nilai-nilai dari demokratisasi.
2. Bahwa dalam pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya, pembangunan masyarakat dibidang komunikasi dan informatika merupakan
sector yang memegang peranan penting. Perkembangan teknologi informasi disatu
sisi telah memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan peradaban manusia, namun
disisi lain, dampak dari perkembangan itu harus diwaspadai.
3. Sejalan dengan perkembangan tersebut, KIM dengan
peranan dan fungsinya untuk menyebarluaskan informasi, diharapkan tidak hanya
menjadi objek yang pasif, namun juga menjadi subjek yang aktif dan memiliki
peran yang strategis untuk diseminasi informasi kebijakan pemerintah, khususnya
yang terkait dengan gerakan Revolusi Mental yang digagas oleh pemerintah saat
ini. Pada hakekatnya, keberhasilan pemerintah di suatu Negara sangat tergantung
sejauh mana masyarakat mengambil dalam pembangunan, termasuk dalam
menyebarluaskan kebijakan pemerintah ke seluruh lapisan masyarakat.
4. Dalam mendiseminasikan kebijakan pemerintah
tersebut, KIM artinya juga ikut mendukung pelaksanaan fungsi Government Public
Relation Kementrian Komunikasi dan Informatika saat ini, dimana setiap
kebijakan pemerintah yang adaakhirnya bias menyentuh masyarakat akar rumput
berkat peran serta KIM tersebut.
5. Peran dan fungsi KIM ini juga diharapkan menjadi
kelompok pembelajar dalam masyarakat melalui pendekatan pendidikan sepanjang
hidup (long life education) dengan penguasaan teknologi informasi yang
sekaligus juga bias diandalkan sebagai filter masuknya informasi yang tidak
sesuai bagi kepentingan masyarakatnya. Selain itu, KIM juga diharapkan bias
berperan sebagai fasilitatosr informasi bagi masyarakat, penyerap dan penyalur
aspirasi, serta sebagai kontrol social.
Demikian risalah/notulen tentang HASIL RUMUSAN SARESEHAN KIM DALAM MENDUKUNG
PELAKSANAAN GPR MENUJU PERCEPATAN
REVOLUSI MENTAL ) yang dapat kami sampaikan.